Jengkol, Anti Kanker yang Jauh Lebih Ampuh Dibanding Kemoterapi
Jengkol termasuk makanan kontroversial, dalam artian ada yang sangat menyukainya, dan ada pula yang sangat membenci makanan dengan bau menyengat ini. Nasibnya mungkin sedikit mirip dengan Durian. Banyak orang yang merasa gengsi memakan masakan jengkol karena faktor bau tersebut. Mereka menganggap jengkol makanan kampungan yang ketinggalan zaman.
Padahal jika melihat khasiatnya, seharusnya masyarakat Indonesia bersyukur tanaman ini bisa tumbuh subur di Tanah Air. Jengkol diketahui hanya tumbuh secara luas di Asia tenggara saja. Sementara orang-orang di negara lain cuma bisa gigit jari dan terpakse impor dari Asia Tenggara untuk bisa merasakan manfaat dari si Jengkol ini.
Memangnya apa sih kehebatan si Jengkol ini? Dari berbagai penelitian, Jengkol diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita seperti mencegah animea, mencegah tulang keropos, mengobati penyakit jantung koroner, mencegah diabetes, dan masih banyak lainnya.
Nah yang terbaru, hasil penelitian Institute Of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains L.L.C Cause Street menyimpulkan bahwa jengkol mempunyai kekuatan super dalam membasmi sel-sel kanker. Kekuatannya diperkitaran 10.000 kali lebih hebat dibanding kemoterapi. Hebatnya lagi, si jengkol ini hanya menyerang sel-sel kanker saja, sedangkan sel normal dalam tubuh kita tidak terganggu. Ini merupakan kemajuan besar bila dibandingkan kemoterapi yang selain membunuh sel kanker, juga merusak sel normal.
Penelitian di Swedia yang sudah berlangsung sejak tahun 1970 ini menyimuilkan, setidaknya ada 12 jenis sel kanker yang bisa dibasmi oleh si jengkol ini. Di antaranya adalah kanker payudara, pankreas, paru-paru, prostat dan kanker kolon.
Naaah, buat kamu yang tidak suka dengan rasa dan aroma jengkol, mungkin mulai sekarang bisa belajar untuk menyukainya. Coba sambil tutup hidung kalau perlu deh, hehe.
0 Response to "Jengkol, Anti Kanker yang Jauh Lebih Ampuh Dibanding Kemoterapi"
Post a Comment